Perbedaan 2 Koperasi yang ada di Negara Indonesia
dan Swedia , Negara Swedia berhasil monopoli perdagangan dan mengalahkan
kekuatan perusahaan besar tahun 1911.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil perbandingan Gerakan Koperasi di Denmark dengan
Gerakan Koperasi di Indonesia.Teknik penelitian analisis konten, Sumber
Data yang saya dapatkan dari Kajian pustaka mencakup informasi yang diperoleh
dari sumber yang dipilih melalui website yang berhubungan degan koperasi
swedia, sejarah kopersi di dunia dan sejarah koperasi di indonesia. Metode penelitian yang di
gunakan adalah metode deskriktif yang menggambarkan atau mendeskripsikan secara
fakta bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan Gerakan
Koperasi di Swedia dengan Gerakan Koperasi di Indonesia dan
koperasi di dunia.Hasil, pelopor
Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia bernama Albin Johansen. Salah satu
tindakannya yang cukup spektakuler adalah menasionalisasikan perusahaan
penyaringan minyak bumi yang menurut pendapatnya, dapat dikelola dengan cara
yang tidak kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di
Swedia berhasil mengalahkan kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi
berhasil menghancurkan monopoli penjualan tepung terigu yang dimiliki perusahan
swasta dan koperasi Pusat Koperasi
Swedia (Swedish Cooperative Centre—SCC) didirikan gerakan koperasi Swedia tahun
1958. Tujuannya, memberi masukan dan meningkatkan taraf kehidupan wanita dan
laki-laki miskin serta peran mereka membangun negara.Membangun usaha melalui
kerja sama dan kolaborasi yang saling menguntungkan.Kesimpulan yang saya dapat
kedua koperasi yang ada di kedua Negara tersebut sama-sama inggin
mensejahterakan rakyatnya dan hanya berbeda Negara Swedia koperasi yang keras
dengan monopoli perdangannya dan pada tahun 1911
gerakan Koperasi di Swedia berhasil mengalahkan kekuatan perusahaan besar .
I.1 Sejarah Gerakan Koperasi Dunia
Gerakan
Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di
Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah
perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770
yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak
pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang
awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata
memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis.
Semboyan
Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa
revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat
berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat.
Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital
untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite
(persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan
strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).
I.2 Sejarah Pergerakan Koperasi Swedia dan indonesia
Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari
Swedia bernama Albin Johansen. Salah satu tindakannya yang cukup spektakuler
adalah menasionalisasikan perusahaan penyaringan minyak bumi yang menurut
pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak kalah efisiennya oleh
Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di Swedia berhasil mengalahkan
kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi berhasil menghancurkan
monopoli penjualan tepung terigu yang dimiliki perusahan swasta
Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat
sebanyak 674 buah dengan sekitar 7.500 cabang dan jumlah anggota hampir satu
juta keluarga. Rahasia keberhasilan Koperasi-koperasi Swedia adalah berkat
program pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan orang dewasa di
Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School), serta lingkaran studi dalam
pendidikan luar sekolah. Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative
Forbundet), mensponsori program-program pendidikan yang meliputi 400 jenis
kursus teknis yang diberikan kepada karyawan dan pengurus Koperasi.
Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan
berkembang ke seluruh dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad
setelah pendirian Koperasi Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di
berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk International
Cooperative Alliance (ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres
Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan
terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional
Pelopor – Pelopor Koperasi
Rochdale yang terdiri atas 28 pekerja dipimpin
Charls Howard di kota Rochdale dibagian utara Inggris, pada tanggal 24 oktober
1844 mendirikan usaha pertokoan merupakan milik para konsumen yang berhasil.
Peristiwa ini merupakan lahirnya “Gerakan Koperasi Modern”.
Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society, dengan
prinsip-prinsip koperasinya yaitu:
· Keanggotaan yang bersifat terbuka.
· Pengawasan secara demokratis.
· Bunga yang terbatas atas modal anggota.
· Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
· Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara tunai.
· Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
· Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau palsu.
· Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.
Di
Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada
tahun 1896, dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan
menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan
pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu
mendirikan Bank untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi system serupa
dengan yang ada di jerman yakni mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat
membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan
memberikan bunga yang tinggi.
seorang
asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon tindakan Patih
R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode menganjurkan
akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank
Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.
Setelah
itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat
orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai
dengan prinsip koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang
berkembang pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan
peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan
Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula
Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi
bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan
Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan
tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan
hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Setelah
pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam peraturan yang
dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi Utomo
memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan
rakyat.Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri
Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah
jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia,
system pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke
pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini
hanya dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat
Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan
koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.
Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus
membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang
berkedudukan di Tasikmalaya.
Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi.
Beliau mengusulkan didirikannya 3 macam koperasi :
· koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai.
· koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan).
· koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.
I.3 lanjutan Koperasi di
Swedia
Pusat Koperasi Swedia
(Swedish Cooperative Centre—SCC)
Pusat Koperasi Swedia
(Swedish Cooperative Centre—SCC) didirikan gerakan koperasi Swedia tahun 1958.
Tujuannya, memberi masukan dan meningkatkan taraf kehidupan wanita dan
laki-laki miskin serta peran mereka membangun negara.Membangun usaha melalui
kerja sama dan kolaborasi yang saling menguntungkan. prinsip yang dianut SCC,
atau prinsip berkoperasi tanpa batasan (Kooperation Utan Granser). Visi
organisasi SCC adalah dunia bebas dari kemiskinan dan ketidakadilan.Target
kelompok utama dari SCC adalah wanita dan laki-laki miskin, khususnya di
wilayah perdesaan Swedia. Kelompok ini adalah anggota biasa dari organisasi
informal yang bekerja untuk tujuan kesejahteraan. Kemiskinan warga di Swedia
umumnya akibat kurangnya kesempatan dan berorganisasi. Untuk itu, SCC bekerja
secara partnership, memberikan dukungan mobilisasi dan pengembangan dari dasar
keorganisasian untuk anggota dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupan rakyat
miskin. Dengan alasan tersebut, SCC juga bekerja mencetak opini dan dukungan
publik yang mengun¬tungkan pembangunan yang mendasar bagi masyarakat.
(Swedish Cooperative
Centre—SCC) SCC bekerja dalam satu struktur desentralisasi, dengan kantor
sentral di Stockholm. Memusatkan pada pengembangan perencanaan global,
kebijakan, strategi, dan metode untuk pengembangan kerja. Beberapa kantor
wilayah tersebar di Afrika Selatan, Afrika Timur, dan Amerika Latin secara
konsekuen melaksanakan perencanaan, monitoring, dan evaluasi dari kerja sama
pengembangan global. Para pendiri dan para anggota SCC adalah federasi nasional
mewakili seluruh koperasi besar Swedia dan beberapa sektor koperasi. SCC
memiliki 62 anggota organisasi koperasi konsumen, federasi petani dan
organisasi koperasi perumahan. SCC menerapkan cara kerja secara kolaborasi
dengan anggota organisasi. Federasi menyediakan sumber keuangan melalui
pembiayaan keuangan untuk pengembangan program.
Tujuh strategi yang
direncanakan (Swedish Cooperative Centre—SCC) Yakni :
· kebijakan untuk perumahan dan lingkungan,
· persamaan gender dan pemberdayaan wanita,
· rekanan di dalam kerja sama pengembangan,
· strategi untuk Afrika Timur dan Afrika Selatan untuk periode 2004-2007.
· strategi untuk Eropa Timur dan Tengah untuk 2004-2007,
· strategi untuk wilayah Amerika Latin 2002-2006,
· strategi komunikasi.Sampai akhir Maret 2005 sekitar 7 juta SEK (mata uang Swedia, Red)
I.IV. Tokoh koperasi yang berjasa di
Indonesia
· R.A Aria Wiraatmadja
Beliau
dikenal sebagai pelopor gerakan perkoperasian di Indonesia. Di tahun 1896, R.A
Aria Wiraatmadja yang menjabat sebagai Patih Purwokerto mendirikan lembaga bagi
pegawai negeri. Bank tersebut dilanjutkan oleh Der Wolf van Westerrode dan
dikenal sebagai Hulp-En Spaarkbank dengan anggotanya yang kebanyakan petani.
· Sutomo
Ketika
mendirikan organisasi Budi Utomo, salah satu fokus Dr. Sutomo adalah
mengembangkan perekonomian sejenis koperasi. Koperasi yang berniat beliau
dirikan adalah koperasi konsumsi, khususnya untuk kalangan rumah tangga rakyat
jelata. Meski banyak pertentangan, semangat Dr. Sutomo telah tercatat di
sejarah perkoperasian Indonesia.
· Muhammad Hatta
Pahlawan
proklamasi Indonesia ini dikenang pula sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Ada
buku bertema ekonomi kerakyatan berisi esai yang ditulis oleh Muhammad Hatta
saat menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Karena jasa beliau
yang besar, ketika Kongres Koperasi Kedua berlangsung, Muhammad Hatta
dianugerahi gelar tersebut.
· DR. Sri Edi Swasono
Bagi
menantu Bung Hatta ini, koperasi perlu menjadi sokoguru perekonomian di
Indonesia. Pemikiran beliau mengenai koperasi diakui oleh mereka yang
berkecimpung di bidang ini. Bahkan sebelum menikah dengan Meutia Farida Hatta
pun, Sri Edi Swasono telah berperan besar dalam memperkenalkan dan
mengembangkan koperasi di negeri sendiri.
· Agus Sudono
Sejak
kecil Agus Sudono peduli dengan nasib rakyat kecil di sekitarnya. Termasuk
karyawan pabrik gula di daerah tempat tinggalnya. Keprihatinan tersebut
membuahkan hasil dengan didirikannya Induk Koperasi Karyawan atau INKOPAR. Atau
awal mula wadah koperasi simpan pinjam bagi para karyawan pabrik gula ketika
itu.
Source
:
WID.
Be A smart ( 2020) Sejarah singkat
lahirnya koperasi di dunia (Online
) Available
https://www.weare.id/sejarah-singkat-lahirnya-koperasi-di-dunia/#Swedia [ Diakses pada 11 Desember 2020 ]
Dosen
pendidikan. Com ( 2014 ) sejarah perkembangan koperasi (Online ) Available
https://www.dosenpendidikan.co.id/koperasi/ [Diakses pada 11 Desember 2020]
DVEX
Do Good Do It Well.TM (2020) Swedish Cooperative Centre (SCC) (Online
) Available
https://www.devex.com/organizations/swedish-cooperative-centre-scc-46146
DINAS KOPERASI, USAHA
KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN. (2020) SEJARAH KOPERASI. [Online]. Available
https://www.diskup.kapuashulukab.go.id/sejarah-koperasi/#:~:text=Setelah%20Indonesia%20merdeka%2C%20pada%20tanggal,SOKRI)%20yang%20berkedudukan%20di%20Tasikmalaya [Diakses pada 11 Desember 2020]
pipnews.
( 2018 ) Sejarah perkembangan koperasi
di dunia dan di Indonesia (Online )
Available
https://pipnews.co.id/lipsus/sejarah-perkembangan-koperasi-di-dunia-dan-di-indonesia/ [Diakses pada 11 Desember
2020]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar