Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan
Tipe Koperasi Indonesia, Aktivitas Koperasi Indonesia, dan Perputaran Uang
Koperasi Indonesia selama Covid-19 dengan beberapa Koperasi di Dunia. Teknik
Analisa yang digunakan adalah Teknik penelitian analisis konten. Sumber Data
yang saya apatkan dari Kajian pustaka mencakup informasi yang diperoleh dari
sumber yang dipilih melalui website DEKOPIN, web dekop, , web Republika.co.id,
Materi WCM 2020, dan jurnal . Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
penelitian deskriptif Metode
penelitian yang di gunakan adalah metode deskriktif yang menggambarkan atau
mendeskripsikan secara fakta tentang perputaran uang ,tipe organisasi ,
aktifitas ekonomi yang ada di Negara luar dan Negara Indonesia. Analisa ini dilakukan
dengan tahapan pengumpulan data, observasi atau perbandingan antara materi yang
ada di WCM ,bedasarkan penelitian yang saya lakukan banyak dampak penurunsn
darastis koperasi yang ada di dunia maupun di Indonesia akbat di masa pandemic
covid-19 , berbagai tipe koperasi yang ada di dunia memiliki berbagai tipe
seperti konsumen, produsen, pertangguhan, tipe Koperasi ini juga sama dengan
tipe Koperasi di Indonesia. Jadi kesimpula yang saya dapatkan adalah Negara
Indonesia dan Negara luar Dimasa pandemic Covid-19 ini, banyak koperasi di
dunia yang terkena dampak buruknya, yaitu seperti penurunan omset yang
disebabkan kurangnya modal koperasi, permintaan semakin menurun, serta
distribusi terhambat
I. Perputaran uang
Top 300 berdasarkan peringkat omset tahun ini (referensi data tahun 2018) menyajikan total keseluruhan sebesar 2.146 miliar USD dengan sektor pertanian (104 perusahaan) dan asuransi (101 perusahaan) mendominasi daftar. Sektor perdagangan grosir dan eceran terutama terdiri dari koperasi pengecer (33 perusahaan) dan Koperasi konsumen (21 perusahaan) merupakan sektor ekonomi terbesar ketiga diikuti oleh sektor jasa keuangan (21 perusahaan). Dilihat dari jenis koperasi, hampir separuh dari Top 300 adalah koperasi produsen (133 perusahaan) yang sebagian besar mewakili koperasi pertanian dan koperasi pengecer, sedangkan koperasi (83 perusahaan) dan koperasi konsumen / pengguna (65 perusahaan) sebagian besar terdiri dari koperasi konsumen dan keuangan. koperasi layanan mewakili separuh lainnya. Hanya sejumlah kecil koperasi pekerja (3 perusahaan) dan koperasi multipihak (2 perusahaan) yang masuk dalam peringkat 300 teratas berdasarkan omset. Karena omset diambil dengan nilai absolutnya, sebagian besar koperasi dan reksa dana besar dalam peringkat 300 Teratas berasal dari negara-negara industri paling maju seperti, Amerika Serikat (74 perusahaan), Namun, Top 300 berdasarkan rasio omset terhadap PDB per kapita menunjukkan lanskap yang berbeda. Ketika kita mengoreksi, biasanya dalam menghitung pengaruh berbagai tingkat konteks ekonomi nasional, dominasi sektor pertanian dan asuransi sedikit berkurang dan sektor jasa menjadi lebih terlihat (sektor pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan dengan 7 perusahaan dibandingkan dengan 2 perusahaan di Top 300 berdasarkan omset dan layanan lainnya dengan 6 perusahaan dibandingkan dengan 2 perusahaan di 300 teratas menurut omset). Ini Perubahan juga menyiratkan bahwa koperasi pekerja menjadi lebih terlihat dalam 300 PDB teratas per kapita (10 perusahaan). Khususnya, omset 300 teratas atas PDB per kapita memungkinkan lebih banyak negara untuk masuk dalam peringkat, seperti Kolombia, Kosta Rika, Uruguay, Turki, dan Kenya, yang merupakan satu-satunya kasus Afrika di WCM 2020. Ini juga menjelaskan lebih banyak tentang beberapa negara-negara dengan jumlah koperasi besar yang signifikan yang kurang terlihat di Top 300 berdasarkan omset, seperti Spanyol, Kolombia, Brasil, Argentina dan India.
Dewan koperasi Indonesia ( DEKOPIN ) adalah organisasi gerakan Koperasi yang bersifat tunggal, idiil dan otonom berazaskan Pancasila sebagai dasar negara serta nilai-nilai budaya, kesadaran berpribadi, kesetiakawanan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. DEKOPIN mendasarkan fungsinya pada Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, serta berpedoman pada jati diri Koperasi sebagaimana dianut oleh Koperasi di seluruh dunia dan Undang-undang tentang Perkoperasian yang berlaku. Dimana koperasi yang ada di Indonesia sebanyak ( 123,048 koperasi yang aktif ) koperasi yang bersifat INK sebanyak ( 35,761 unitkoperasi ) shu kopearasi ( 6,269,253.51 juta ) asset koperasi ( 152,113,137.04 juta ) volume usaha (154,718,530.14 ) menurut DEKOPIN MKM ( UMKM) juga menjadi prioritas penting yang diselamatkan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta semua jajaran pemerintah melakukan relokasi anggaran dan refocusing kebijakan guna memberi insentif ekonomi bagi pelaku UMKM dan informal, sehingga tetap dapat berproduksi dan beraktivitas juga tidak melakukan PHK. Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang serius terhadap pelaku UMKM dan sektor informal dalam menyikapi dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19,” (25/3/2020) Berdasarkan data yang diolah P2E LIPI, dampak penurunan pariwisata terhadap UMKM yang bergerak dalam usaha makanan dan minuman mikro mencapai 27%. Sedangkan dampak terhadap usaha kecil makanan dan minuman sebesar 1,77%, dan usaha menengah di angka 0,07%. Pengaruh virus Covid-19 terhadap unit kerajinan dari kayu dan rotan, usaha mikro akan berada di angka 17,03%. Untuk usaha kecil di sektor kerajinan kayu dan rotan 1,77% dan usaha menengah 0,01%. Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga akan terkoreksi antara 0,5% hingga 0,8% (katadata.co.id, 2 Maret 2020).
Analisa
: menurut pendapat saya pendapatan koperasi di indonesia mengalami penurunan
lebih tinggi dari pada di dunia, karena adanya pandemi covid-19 yang
menyebabkan beberapa faktor ekonomi menjadi terhambat, dan banyak UMKM (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah banya penurunan
,kurangnya modal , omset yang turun dan masih banyak lagi
II. Tipe organisasi
Berdasarkan negara-negara di dunia yang koperasinya top 300 terbaik dimasa pandemic Covid-19 ini memiliki tipe koperasi antaralain: producer terdapat 133 koperasi (44,3%), mutual terdapat 83 koperasi (27,7%), consumer/user terdapat 65 koperasi (21,7%), worker terdapat 3 koperasi (1%), multistakeholder terdapat 2 koperasi (0,7%), producer + consumer/user terdapat 1 koperasi (0,03%), dan non coop sebanyak 13 koperasi (4,3%).
Dimana koperasi di Indonesia terdiri dari
koperasi jasa (3.885 koperasi), koperasi konsumen (74.468 koperasi), koperasi
pemasaran (2.950 koperasi), koperasi produsen (26.549 koperasi), dan koperasi
simpan pinjam (18.491 koperasi) di akhir tahun 2019 , dan Indonesia memiliki
sekitar 58 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mencapai 99.90%
dari total unit usaha yang tersebar di seluruh negeri ini. Ini adalah
usaha-usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh para petani, nelayan, perempuan
di pelosok daerah, tukang sayur di pasar tradisional
III. Aktifitas Ekonomi
Bedasarkan Negara-negara di dunia yang menjadi koperasi top 300 terbaik dimasa pandemic Covid-19 ini memiliki aktivitas ekonomi koperasi antara lain: pada bagian pertanian dan industry makan terdapat 104 koperasi (34,7%), pertanggungan atau asuransi terdapat 101 koperasi (33,7%), grosir terdapat 57 koperasi (19,0%), keuangan lainnya terdapat 21 koperasi (7%), keperluan terdapat 7 koperasi (2,3%), Industri terdapat 3 koperasi (1%), lain-lainnya terdapat 2 koperasi (0,7%), perikanan terdapat 2 koperasi (0,7%), pendidikan, kesehatan dan pekerjaan social tedapat 2 koperasi (0,7%), serta ada perumahan terdapat 1 koperasi (0,3%).
Jika dilihat dari aktivitas koperasi Indonesia, Koperasi di Indonesia juga menjalankan aktivitas yang hampir sama dengan koperasi di dunia, seperti pertanian dan industri makanan, keuangan atau simpan pinjam, keperluan untuk hidup sehari-hari UMKM di Indonesia, berdasarkan data dari kementerian koperasi yang menggambarkan bahwa koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kebanyakan koperasi yang terkena dampak COVID-19 bergerak pada bidang kebutuhan seharihar. Kementerian Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa koperasi yang bergerak pada bidang jasa dan produksi juga paling terdampak pada pandemi COVID-19.
Analisa:
koperasi Indonesia memang bisa di bilang cukup banyak namun dalam pengembangan
ekonomi yang ada di koperasi tersebut blm cukup maksimal, dan di Negara luar
memang lebih sedikit koperasi yang ada akan tetapi Negara tersebut yaitu
mayoritas Negara-negara maju yang di sector industry maupu ekonomi bisa di
bilang tidak terlalu turun parah seperti Indonesia , jadi banyak omset yang
menurun di Negara Indonesia, kurangnya modal, apalagi dibandingkan dengan
koperasi top 300 di dunia.
Dekopin
(2021) dewan koperasi Indonesia [online]
https://dekopin.coop/
Jurnal
Brand, (2020) dampak covid 19 terhadap UMKM indonesia
https://ejournals.umma.ac.id/index.php/brand/article/download/605/441/
( di akses 28 januari 2021 )
kompas.com
(2021) dampak covid 19 koperasi simpan pinjam mendapatkan likuiditas [online]
https://money.kompas.com/read/2020/05/01/070601126/dampak-covid-19-koperasi-simpan-pinjam-akan-dapat-bantuan-likuiditas
( di akses 28 januari 2021 )
Republika
.co.id. (2020) 1.785 Koperasi di Indonesia Terdampak Covid-19. [Online]
https://www.republika.co.id/berita/qa1u4z383/1785-koperasi-di-indonesia-terdampak-covid19
( di akses 28 januari 2021 )
googel
terjemahan
https://translate.google.com/?sl=en&tl=id&text=UTILITIES&op=translate
( di akses 28 januari 2021 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar